Kelurahan Maubesi dibelah oleh dua kali besar dan beberapa kali kecil. Kali yang terpanjang dan terbesar adalah yang lasim disebut kali Maubesi. Kali ini turun dari tuamese, melewati Naufbena, dan kemudian bertemu dengan Noe Babuli lalu turun ke Kenla melewati pasar Maubesi, Banlua, Mamna (Faina Maubes) bertemu dengan kali besar kedua yang turun dari Fafinesu lewat Nakol.
Keduanya bertemu di dekat kampung Obe dan selanjutnya terus mengalir ke Kiupasan. Kali ini memproduksi pasir yang berkualitas tinggi. Hampir semua pembangunan di wilayah TTU bagian Timur mengambil pasirnya di Maubesi. Pasir Maubesi diminati karena memiliki kualitas yang tinggi.
Pasirnya bersih, kelikirnya jernih dan kuat untuk bangunan. Setiap hari ada puluhan truk yang keluar masuk kali Maubesi untuk mengambil pasirnya. Boleh dikatakan bahwa pasir kali Maubesi adalah emasnya orang Maubesi. Hanya sayang, pemerintah setempat dalam hal ini kelurahan kurang memperhatikan nilai ekonomis dari kekayaan tersebut. Sampai sekarang ada retribusinya tetapi tidak dikontrol tidak dioptimalkan dengan baik sehingga bisa menghasilkan untuk kebutuhan rakyat dan pemerintah setempat. Mental manusia selalu sulit melihat kegunaan dari barang yang paling dekat dengan mata kita, seperti tikus mati diatas tumpukan padi. Semoga ke depan pemerintah setempat mampu memaksimalkan kekayaan ini untuk kemajuan rakyat Maubesi.
Keduanya bertemu di dekat kampung Obe dan selanjutnya terus mengalir ke Kiupasan. Kali ini memproduksi pasir yang berkualitas tinggi. Hampir semua pembangunan di wilayah TTU bagian Timur mengambil pasirnya di Maubesi. Pasir Maubesi diminati karena memiliki kualitas yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar