MAUBESI DALAM SAJARAH DAN BUDAYA

Maubesi adalah sebuah kota kecil atau tepatnya sebuah kelurahan dengan beberapa kampung, dalam wilayah kabupaten Timor Tengah Utara, Porpinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Anda diundang untuk membaca atau pun menulis ttg apa saja mengenai Maubesi.

Kamis, 20 Oktober 2011

Kampung Sobe

Di Maubesi ada sebuah kampung yang namanya Sobe. Asal usul nama kampung ini menarik untuk ditelusuri. Biasanya nama kampung disesuaikan dengan ciri khas tempat atau alam di sekitar, tetapi mengapa Sobe yang dipilih sebagai nama tempat itu.
Sekitar tahun 1960 pemerintah mewajibkan semua penduduk yang masih jauh dari jalan raya untuk turun ke jalan umum, demikian juga yang masih tinggal di lereng gunung. Ketika itu tempat Sobe ini masih dataran luas yang kosong, masih padang tak berpenghuni. Suku Ka'auni yang tinggal di Baksain, dan sebagian suku Naisaban yang masih tinggal di Ainlite bersama beberapa suku lainnya mengambil tempat di situ. Ketika itu banyak diskusi antar para tua adat tentang nama tempat itu. Ada yang mengusulkan supaya disebut "Kiu Oet Asu", ada yang mengusulkan Sobe sebagai nama tempat itu. Kiu Oet Asu terdiri dari tiga kata, yaitu Kiu = Asam, Oet=potong, Asu=anjing. Di tengah kampung itu memang terdapat satu pohon asam besar yang dulu pernah ada pemotongan anjing di situ. Berdasarkan peristiwa itu maka nama tempat itu mau dinamai 'kiu oet asu". Nama lain yaitu "Sobe" itu punya ceritera tersendiri. Menurut cerita para tua adat bahwa pernah datang orang-orang kulit putih ke dataran yang luas itu untuk melihat apakah mungkin mereka mau menetap di situ. Orang-orang kulit putih ketika itu menggunakan topi yang dalam bahasa Dawan disebut sobe. Orang-orang kulit putih itu tidak dideskripsi dengan jelas, apakah itu orang-orang Cina atau orang-orang kulit putih dari Portugis atau Belanda. Setelah lama berdiskusi akhirnya nama Sobe digunakan sebagai nama Kampung itu. Tahun 1960 mulai ada pendirian rumah yang kemudian disusul dengan perpindahan ke situ. Menyusul kemudian Gereja Katolik yang pindah ke daerah kampung Sobe pada tahun 1967an. Gereja sebelummya di jalan umum di depan SMP St. Yosef Maubesi, kampung Kua feu. Sekarang kampung Sobe sudah padat sekali, bukan hanya satu lapis tetapi sudah sampai tiga empat lapis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar