MAUBESI DALAM SAJARAH DAN BUDAYA

Maubesi adalah sebuah kota kecil atau tepatnya sebuah kelurahan dengan beberapa kampung, dalam wilayah kabupaten Timor Tengah Utara, Porpinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Anda diundang untuk membaca atau pun menulis ttg apa saja mengenai Maubesi.

Senin, 19 September 2011

Ritus "pisi" keluarga baru

Masyarakat tradisional terkenal dengan berbagai macam upacara adat. Demikian juga masyarakat Maubesi yang masih kental dengan adat istiadatnya. Salah satu upacara yang sering dilakukan adalah upacara pisi. Pisi adalah kata bahasa Dawan yang pengertian lurusnya adalah berkat, reciki dengan air. Uapara pisi adalah salah satu ritus yang harus dilakukan oleh setiap keluarga baru dalam rumah adatnya.Tata cara ritusnya berlangsung demikian.
Suami-istri dan anak-anaknya di arak masuk ke dalam kompleks rumah adat suami, didahului suami lalu diikuti istri dan menyusul anak-anak. Di depan rumah adat, mereka disambut ketua adat ( kapitan dan Tobe) dengan takanab yang isinya adalah memperkenalkan keluarga baru kepada nenenk moyangnya, didoakan , dibasuh kakinya masing-masing anggota keluarga mulai dari suami, lalu istri dan anak-anak. Dari situ mereka di arak ke "hau teas".
Di sana kaki mereka akan akan dibasuh bersama dan seekor babi atau binatang yang telah ditentukan akan disembelih. Darahnya dioleskan ke dahi dari keluarga tersebut. Nasib keluarga ini ke depan  akan dilihat di tali perut dari binatang yang disembeli. Bisa nasib baik tapi bisa juga kurang baik. Kalau kurang baik maka harus ada pemulihan dengan membunuh lagi seekor ayam di rumah adat sekali lagi. Setelah daging pilihan direbus maka daging itu akan diiris dan dicampur dengan nasi dalam sebuah niru dan semua anggota keluarga baru itu harus mengambil dengan tangan untuk makan tanpa bantuan sendok. Setelah selesai makan, suami istri akan diundang untuk menari gong bersama keluarga besar suku tersebut. 
Upacara ditutup dengan makan bersama. Tujuan dari upacara ini adalah pertama: memperkenalkan keluarga baru kepada nenek moyang suku diyakini tinggal di dalam rumah adat, kedua: memperkenalkan anggota keluarga baru kepada semua anggota suku suami, ketiga: mohon doa dan perlindungan dari nenek moyang suku dan semua anggota suku untuk  hidup dan keselamatan keluarga baru. 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar