MAUBESI DALAM SAJARAH DAN BUDAYA

Maubesi adalah sebuah kota kecil atau tepatnya sebuah kelurahan dengan beberapa kampung, dalam wilayah kabupaten Timor Tengah Utara, Porpinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Anda diundang untuk membaca atau pun menulis ttg apa saja mengenai Maubesi.

Minggu, 30 Oktober 2011

Pasir Maubesi

Kelurahan Maubesi dibelah oleh dua kali besar dan beberapa kali kecil. Kali yang terpanjang dan terbesar adalah yang lasim disebut kali Maubesi. Kali ini turun dari tuamese, melewati Naufbena, dan kemudian bertemu dengan Noe Babuli lalu turun ke Kenla melewati pasar Maubesi, Banlua, Mamna (Faina Maubes) bertemu dengan kali besar kedua yang turun dari Fafinesu lewat Nakol.

Kamis, 20 Oktober 2011

Sejarah Paroki Maubesi


Secara administratip, Maubesi secara resmi dibuka sebagai stasi pada tahun 1937, dengan pastor pertama P. Van den Tillart,SVD. Saat itu stasi Maubesi mempunya wilayah yang sangat luas, meliputi  wilayah paroki Manamas, paroki Wini, Paroki Mena, Paroki Fatuha’o, dan Paroki Mamsena. Ketika pada tanggal 3 Januari 1961 berdirilah hirarkhi Gereja di seluruh Indonesia, maka sejak itu semua Vikariat Apostolik ditingkatkan menjadi Dioses (keuskupan), dan semua stasi menjadi paroki. Dengan demikian Stasi Maubesi juga menjadi paroki Maubesi pada tahun 1961. 

Kampung Sobe

Di Maubesi ada sebuah kampung yang namanya Sobe. Asal usul nama kampung ini menarik untuk ditelusuri. Biasanya nama kampung disesuaikan dengan ciri khas tempat atau alam di sekitar, tetapi mengapa Sobe yang dipilih sebagai nama tempat itu.

Kamis, 06 Oktober 2011

Dari Kampung menjadi ibu kota Kecamatan

Sejak kapan adanya Maubesi, kita belum tahu. Tetapi yang pasti dari tutur adat atau tradisi lisan, Maubesi pernah menjadi pusat kekuasaan atau pernah ada kerajaan di sana. Diceriterakan dalam tutur adat bahwa setelah raja-raja berkeliling Timor akhirnya mereka menemukan bahwa Maubesi merupakan pusat Timor. Dalam bahasa tutur adat Usna es Maubes.